Sabtu, 22 Agustus 2015

First Impression (muncul belakangan)

Kembali lagi pada post ‘First Impression’. Di post sebelumnya dengan judul yang sama, gue salah ketik nama, yang bener Viana bukan Viani, oke itu kesalahan teknis. Di post ini gue bakal cerita lagi sama kalian tentang betapa konyolnya kesan pertama gue sama orang-orang di sini.
Yang keempat ada Amuba, gue pilih nama itu biar terkesan ambigu :v . Oke, dia cowok. Tinggi, megane, dancer, pinter, mantan calon pendaftar aksel, mantan paski, mantan dewan galang, dan mantan-mantan lainnya. First impression gue ke dia pastinya dia pinter nari, terbukti dari persiapan Cyclone sebelum Pradana yang disuruh untuk flash mob buat pensi-nya. Selain itu, first impression gue ke dia, macho :v . Entah kenapa tiba-tiba kepikiran kalo dia keren, wuih gitu. Dia jadi perwakilan Mas MOS dan dia jadi juara 3 kayaknya, lupa gue. Namun, lambat laun, kesan-kesan itu berubah. Seiring berjalannya waktu, gue mulai menemukan keanehan pada dia. Dia seorang fanboy. Oh God why? Dia bukan sekedar fanboy biasa, tapi menurut koresponden yang gue tanyain, dia adalah seorang fanboy yang berorientasi fangirl. Ya, kau tau,lah… Gak Cuma berhenti di situ keanehannya. Dia cerita kalo waktu SMP dia ikutan paski dan dewan galang. Terus gue tanya, kenapa dia kagak ikutan lagi di SMA. Jawabannya, gara-gara dia gak mau jadi item. Hmmm… itu bukan jawaban yang biasa dilontarkan oleh seorang yang ‘wuih’,kan? Tapi beberapa tahun kemudian gue tanya lagi ke dia dan jawabannya normal, dia gak dibolehin ortu. Dibalik kekurangan pasti ada kelebihan, kelebihan kemampuan menangkap pelajaran alias pinter. Karena itu dia gak terlalu dibully temen-temen. Tapi tetep aja :v mungkin.

Yang kelima, banyak sih, soalnya mau cerita tentang anak-anak MG. Yaudah, dimulai aja dari ‘ketua cabul’ namanya Acan. Panggilannya Oca, gak nyambung emang. Kesan pertama… tidak berkesan :v kesan pertamaku dia orang yang talkative, lucu tapi ganggu. Ada Astna, kesan pertama, gak terlalu kenal (semua juga sama,sih), gak terlalu memperhatikan orangnya waktu awal kumpul, kalo kesan belakangannya, dia lebih cocok jadi ketua tapi dengan kondisi dia yang aksel dan sifat di yang polos tapi gak jelas itu akhirnya dia gak jadi ketua. Ada Eno. Kesan pertama, namanya keren dan berharap orangnya seperti namanya, tapi ternyata enggak juga. Kesan akhir-akhir ini, sering digampar Devina dengan tangan dewa-nya :v . Ada Arluq, kesan pertama, bijak, mengayomi, kandidat calon ketua, tapi ternyata tidak. Ada Lukas, Hafiidh, Maman, Faris, kesan pertama, pendiem, pasif, gak tau mau ngapain ikut MG. Ada Aha dan Febi. Duo Seri-kaya :v duo gak jelas, duo pahpoh yang mencairkan suasana, terlalu polos. Ada Nisa, Okhid, Laras. Trio koar + Melin kadang-kadang, sukanya koar-koar berita gak penting/penting, talkative. Melin dan Rifdah, anak dan emak, cukup. Devara dan Pau, anak energik, suka tantangan, kadang polos, taat, pinter. Yang terakhir Devina dan Moli, serius apalagi si Moli, suka diganggu Eno, kalo ngomong mengena apalagi Moli, moody apalagi Moli, dan apalagi Moli lainnya, kalo Devina lebih ke sini, kemana? Kayak Moli tapi lebih santai. Berarti Moli gak santai? Kalo disuruh baru bisa santai :v Hampir lupa, ada Hizkia, si pendiem yang gak bisa ketawa, sekalinya ketawa ngetawain kesusahan orang *sadis :v , bisa bandel juga ternyata.

Yang keenam ada Farah alias Palupi alias Nigga Bodoh alias Somplak alias Toak :v . First impression gue ke dia, “Dih, ngapain sih ni orang masuk sini?” :v serius. Tapi lama kelamaan malah gue yang terkena adiksi terhadap Farah. Karena kemampuan diplomasi gue yang kurang, itulah sebabnya gue adiksi sama dia. Karena Farah udah pernah gue bahas pada post sebelumnya (Karena Aku Memilih Dia). Mungkin cukup di sini aja post First Impression, kalo mau nulis post beginian lagi paling-paling bakal gue kasih judul laen :v . Oke deh sekian post ini, gue akhiri dulu dan bye. Fin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar